Dari Abu Hurairah r.a sesungguhnya Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)” (HR Bukhary 5/270)

Kamis, 09 Desember 2010

ENGGAN BERJILBAB DENGAN ALASAN BELUM DAPAT HIDAYAH?

Banyak dari wanita muslimah yang belum mau (atau tidak mau?!) berjilbab berdalih: "Allah belum memberiku hidayah. Do'akan aku agar segera mendapat hidayah." Maka mereka ini telah TERPEROSOK ke dalam kesalahan yang NYATA. Kami ingin bertanya: "Bagaimana engkau TAHU bahwa Allah belum memberimu hidayah?"

 Jika jawabannya: "Aku tahu."

Maka jawablah dua pertanyaan ini:

1. Apakah engkau ingin mengatakan bahwa dirimu telah melihat ke dalam kitab yang tersembunyi (al-Lauhul Mahfuzh)? Bahwa dirimu telah ditulis sebagai orang yang belum atau tidak mendapatkan hidayah, dan dirimu telah tertulis sebagai orang yang celaka dan bakal masuk neraka?

2. Apakah engkau ingin mengatakan bahwa dirimu telah diberitahu oleh orang lain atau makhluk lain? Bahwa dirimu tidak termasuk wanita yang mendapatkan hidayah?

Jika kedua pertanyaan tersebut tidak mampu kau jawab, bagaimana engkau bisa mengetahui bahwa Allah belum memberimu hidayah?

Duhai saudariku muslimah...

Pernahkah engkau mencoba untuk MENCATAT, berapa banyak dosa yang kau lakukan dengan "hati yang ringan" dalam setiap harinya hanya dengan SATU perintah Allah yang ENGGAN kau taati?

Siapkanlah alat tulismu dan cobalah kau catat mulai hari ini:

1. Ketika keluar rumah tanpa berjilbab, maka pada hakikatnya dirimu telah berbuat maksiat karena memperlihatkan aurat. Ada berapa orang yang bukan mahram yang lewat di depan rumahmu dan melihat dirimu "memamerkan" aurat? Catat...

2. Ketika berada di jalan menuju ke pasar atau kemana pun tujuanmu, ada berapa banyakkah orang yang bukan mahram yang melihat dirimu "memamerkan" aurat? Catat...

3. Ketika berada di tempat tujuan, tempat kerja atau apapun tempat yang kau tuju, ada berapa banyakkah orang yang bukan mahram melihatmu "memamerkan" aurat? Catat....

4. Demikian pula ketika menuju pulang ke rumahmu, ada berapa banyakkah orang yang melihat dirimu "memamerkan" aurat? Catat...

Maka cobalah kau jumlah, terhadap berapa banyak orangkah dirimu "mempertontonkan" aurat dalam sehari ini?

Lalu cobalah engkau membaca firman Allah Ta'ala berikut ini:

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

"Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula." (Az Zalzalah: 8)
 Siapakah di antara teman-temanmu atau keluargamu yang dapat membelamu ketika dirimu sudah terbujur kaku di dalam kuburmu?

Engkau menambah dosa dengan dosa, lalu dirimu mengharap tingkatan-tingkatan surga dan kemenangan seorang ahli ibadah. Apakah kau lupakan Rabb-mu saat Dia mengeluarkan Adam dari Surga menuju dunia hanya karena disebabkan satu dosa..??

Ketahuilah wahai saudariku....

Hidayah (petunjuk) ada dua macam, yaitu hidayatut taufiq dan hidayatul irsyad.

1. Hidayatut Taufiq

Semata-mata datangnya dari Allah. Sebagaimana yang dimaksud dalam firman-Nya:

إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang YANG MAU menerima petunjuk." (Al-Qashash: 56)
 2. Hidayatul Irsyad

Ini dimiliki oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan setiap orang yang berdakwah ilallah, yang mengajak orang lain menuju kebaikan. Sebagaimana dalam firman-Nya:

…وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

"…Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (Asy Syura: 52).
 Jenis hidayah yang ke dua ini (hidayatul irsyad), dimiliki oleh setiap orang yang berdakwah ilallah, karena orang yang berdakwah ilallah hanya memberikan sebuah KUNCI menuju jalan yang benar dan lurus kepada orang lain.

Adapun akhir perkaranya, semua kembali kepada Allah. Sehingga, pada akhirnya Allah-lah saja yang menentukan seseorang mendapatkan hidayah dari-Nya (hidayatut taufiq), ataukah tidak.

[Lihat kitab al Qaulul Mufid ‘ala Kitab at Tauhid (1/348-349)]

Maka yang menjadi masalah adalah, apakah seseorang yang sudah melihat datangnya hidayah mau menerima hidayah (petunjuk) tersebut ataukah dia LEBIH SENANG BERPALING menjauhi hidayah tersebut, lalu mengatakan, "Belum mendapat hidayah." (?!)

Orang-orang yang telah "melihat" datangnya hidayah tetapi TIDAK MAU mengikutinya, maka pada hakikatnya adalah orang-orang yang LEBIH MENYUKAI kesesatan daripada hidayah (petunjuk).

Hal ini telah digambarkan oleh Allah Ta'ala sebagaimana dalam firman-Nya:

وَأَمَّا ثَمُودُ فَهَدَيْنَاهُمْ فَاسْتَحَبُّوا الْعَمَى عَلَى الْهُدَى

"Dan adapun kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu.." (Al Fushshilat: 17)
 Allah Ta'ala berfirman:

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

"Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya." (Al-Baqarah: 196)
 Allah Ta’ala berfirman:

فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنَ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Maka apabila mereka tidak memenuhi seruanmu (wahai Muhammad), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka itu hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka. Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya tanpa petunjuk dari Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada kaum yang zhalim.” (Al-Qashash: 50).
Allah Ta'ala berfirman:

وَاللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيلُوا مَيْلا عَظِيمًا

"Dan Allah hendak menerima tobatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran)." (An Nisaa': 27)
 Semoga bermanfaat.....

Minggu, 08 Agustus 2010

Kata Bijak

Hidup adalah pilihan. Hidup adalah perjuangan. Hidup adalah masalah, dan masalah terbesar kita adalah apa yang kita lakukan atas nikmat hidup itu. Hidup di dunia hanya sekali dan tidak akan diulangi. Hidup sesungguhnya adalah di akhirat, dimana disanalah usaha-usaha yang kita lakukan selama hidup di dunia dipertanggungjawabkan dan kehidupan akhirat itu adalah kehidupan yang ABADI


Minta tolonglah kepada Allah dan janganlah menjadi lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu maka janganlah mengatakan: 'Seandainya aku mengerjakan begini maka akan menjadi begitu!'. Tetapi katakanlah: 'itu semua adalah takdir Allah, apa yang dikehendaki-Nya dikerjakan-Nya'. Sebab kalimat 'Seandainya...'itu akan membuka pintu buat setan".(Al-Hadits)

Renungan

Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya."(Salman al Farisi/Az Zuhd, Imam Ahmad)
"Ajal ada saatnya. Kesulitan bukan berarti harus kita sikapi dengan putus asa. Pastikan kita bisa mengenal diri dengan lebih baik, mengenal diri dengan lebih baik, mengenal kemampuan lebih maksimal. Jangan melakukan sesuatu tanpa tahu ilmu, tanpa tahu kebenaran, karena bisa jadi bumerang. Tidak usah memaksakan diri agar kelihatan lebih dari kenyataan yang sebenarnya."

Sahabat Sejati

Persahabatan sejati layaknya arti kesehatan , ... Nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangan , ...
Sahabat sejati , akan teteap bersama kita , ketika kita merasa seisi duni meninggalkan kita , ...
Jika seluruh sahabatku melompat dari suatu jurang , Aku tak akan mengikuti mereka , Aku akan berada di dasar jurang , untuk menangkap mereka , ...
Aku akan membimbingmu dan Aku akan membimbingku begitu sebaliknya , ...
Persahabatan adalah satu jiwa dalam dua raga ,
Jangan kamu berjalan di depanku , Aku tak mengikutimu , Jangan kamu berada di belakangku , Aku tak bisa memimpikanmu , Berjalanlah di sampingku , jadilah temanku , ...
Teman akan mendengarkan , Apa yang kau katakan , Sahabat sejati akan mendengar  ,  apa yang kamu katakan , ...
Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu di dalam hatimu , dan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait - baitnya , ...
Kita semua memiliki peran  , yang berbeda dalam hidup kita , Tapi tak menjadi soal di mana posisi kita , akan memiliki arti sekecil apapun peran itu !
Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga kita.

by”teams”

Kekasih Sejati

Manusia, makhluk Tuhan termulia di muka bumi ini, diciptakan dari sepasang insan yang saling Cinta. Lahir dengan tangis yang menandakan bahwa hidup penuh dengan perjuangan, banyak onak dan duri...
Pernahkah kita sadari kehidupan ini merupakan anugerah yang terbesar yang Allah berikan kepada kita ?. Bisa kuliah, bekerja, dan berkumpul dengan teman-teman, berbagi cerita, tawa dan canda serta derita yang mewarnai kehidupan ini ...
Pernahkah kita bertanya, untuk apa kita hidup di muka bumi ini ? ...pernahkah kita merasa punya arti dan berarti bagi orang lain, merasa dibutuhkan, setidak-tidaknya bagi orang-orang yang dekat dalam kehidupan kita ?
Pernahkah kita sadari, kita bisa bertahan hidup sampai detik ini tak lain karena Cinta, Cinta dari Allah Swt. Kita akan lebih sadar jika jauh dari orangtua. Manakala orang-orang yang kita cintai meninggalkan kita. Manakala kita sunyi tak berteman. Manakala kita merasa hampa dalam kehidupan. Tak satupun yang abadi kecuali Cinta Allah pada kita, hamba-hamba_Nya. Tidakkah kita rindu untuk selalu berada di dekat_Nya ?
(Rasulullah Saw, beliau selalu rindu untuk bertemu Allah Swt, mendengar suara Azan yang di "Senandung'kan Bilal. "Shalat, adalah kesenangan hidupku". Kata Beliau (Hamba terkasih Allah Swt).
Sekarang wahai saudaraku, hamba-hamba yang dianugerahi iman dan Islam. Siapkan hari-harimu, isi dengan hal-hal yang berguna dan bermanfaat baik bagi temanmu, masyarakat luas, bangsa dan negara. Apalagi semata-mata hanya untuk mencari Ridha Allah Swt, semua itu sebagai tanda Cinta dan rasa syukur kita, yang telah diberikan_Nya anugerah yang begitu banyak.
Waktu semakin cepat, apabila kita tidak memanfaatkannya dengan hal-hal yang berguna, kita akan tergilas masa !!!. Berjanjilah untuk jadi yang lebih baik dari sekarang. Dan terbaik di hadapan_Nya.
Karena Cintamu, tidakkah seseorang itu senantiasa ingin tampak baik saat bertemu kekasihnya ???!!!. Jadikan Allah Kekasih Sejati  dalam hidupmu. 
 By:”MNA”