Dari Abu Hurairah r.a sesungguhnya Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)” (HR Bukhary 5/270)

Sabtu, 15 Mei 2010

Renungan


Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena dia buta. Dia membenci semua orang, kecuali pria kekasih tercintanya. Dia selalu ada untuknya. Gadis itu mengatakan kalau seandainya dia bisa melihat, maka dia akan menikahi pria kekasihnya itu.
Suatu hari, seseorang mendonasikan sepasang matanya untuknya agar dia bisa melihat segalanya, termasuk kekasihya itu. Kekasih prianya itu bertanya padanya, "karena sekarang kau sudah bisa melihat, apakah sekarang engkau mau menikahiku?". Gadis itu shock dan kaget karena kekasihnya itu ternyata juga buta, dan dia menolak untuk menikahinya.
Pria itu pun pergi dengan berderai air mata, dan beberapa waktu kemudian dia menuliskan surat untuk gadis itu.
"TOLONG JAGA MATA SAYA BAIK-BAIK....."

Beginilah manusia berubah ketika status mereka berubah. Hanya beberapa orang yang mengingat seperti apa hidupnya dahulu, dan siapa yang telah menemaninya pada saat-saat menderita.
****

Jilbab = Simbol


Ngomongin jilbab ternyata tidak sederhana ya?  Bukan  melulu selembar kain penutup kepala yang saat ini lagi trend dipakai perempuan. Aturan jilbab diturunkan bukan tanpa maksud. Di dalam QS al-Ahzab ayat 59, Allah Swt. menyatakan bahwa agar para muslimah itu mudah dikenali dan tidak diganggu. Para munafiqun biasanya berdalih, bahwa hukum berjilbab tidak lagi wajib apabila muslimah tidak lagi mendapat gangguan. Nah…lho… (ngarang deh lo!)

Di posisi inilah keimanan seorang muslim teruji. Dalam melaksanakan syariat, bukan manfaat yang kita kejar. Tapi harus murni karena taat dan tunduk pada Allah semata. Apabila ada manfaat di dalamnya, itu hanya efek samping dan bukan tujuan utama. Yakinlah, bahwa syariat yang berasal dari Allah Ta’ala itu pasti membawa manfaat bagi manusia. Hanya karena kelemahan dan kebodohan manusia saja, yang seringkali kita ini belum mampu menyibak makna di balik perintah dan larangan Allah.

Jilbab memang sebuah simbol, bahwa seseorang yang memakainya adalah perempuan muslim. Jilbab adalah simbol bahwa muslimah yang memakainya itu (seharusnya) berbeda daripada yang tidak memakai. Aneh banget bila berjilbab tapi masih suka boncengan sama cowok non mahrom. Berjilbab tapi mojok berduaan dan beraktivitas mesum, nauzhubillah. Jilbab sebagai simbol baju takwa seorang muslimah menjadi runtuh. Sehingga tak heran banyak suara nyinyir yang mengatakan ‘lebih baik nggak usah berjilbab kalo kelakuan masih bejat.’

Wah….ini yang sering salah kaprah. Kalo ada cewek berjilbab yang tingkah lakunya nggak senonoh, bukan jilbabnya yang salah. Tapi pribadi cewek tersebut yang kudu dibenerin. Jangan malah, udah nggak berjilbab, kelakuan rusak lagi. Watau, naudzhubillah. Jangan mau jadi tipe yang ini. Harusnya tuh, berjilbab dan sholihah, itu cermin diri muslimah yang sebenarnya. Kalo gak percaya baca saja dech di mading hadiah Allah untuk para wanita muslimah, hmm… Ada Juga hikmah dari berhijab bagi muslimah…Tentunya hikmah-hikmahnya juga nempel di mading juga, baca jja rugi kalau kita gak tau J 

Nah, bagi yang berjilbab tapi masih norak, juga kudu nyadar bahwa jilbab yang tersandang itu mempunyai konsekuensi tertentu pula. Jadi udah nggak bisa seenaknya sendiri ketawa ngakak di depan umum, terus runtang-runtung sama cowok non mahrom. Jangan deh.
            
            Jilbab memang simbol tapi esensinya juga kudu harus dipahami. Jilbab adalah tabir bagi muslimah dari berbuat maksiat dan dosa. Jilbab adalah sebuah identitas diri bahwa pemakainya juga harus sesuai dengan apa yang dipakainya. Jilbab adalah satu langkah awal untuk siap menerima aturan-aturan Allah lainnya termasuk dalam hal pergaulan, batasan dengan lawan jenis, serta interaksi lainnya.*
(dd)

Dahsyatnya Cinta


"Cinta", layaknya makanan pokok, istilah yang satu ini tidak pernah pudar sepanjang jaman. Selalu hadir dimanapun dan kemanapun kita berpaling. Betapa Dasyatnya Fitnah Cinta.... sehingga orang yang sedang dilanda cinta lazimnya akan terfokus untuk mendapatkan yang dicintainya. Akibatnya, tidak sedikit yang menjadi lalai dari mencintai Alloh serta Rasul-Nya.
      Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: "Patutkah kamu mengambil dia (iblis) dan turunan-turunannya sebagai wali selain daripada-Ku , sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Alloh) bagi orang-orang yang zalim."(QS:Al-Kahfi:50).
      Sesunguhnya seseorang yang bercita-cita tinggi tidak akan terpengaruh oleh cinta yang bisa menghalangi ketenangan, membuat tidur tidak bisa nyenyak, membuat bingung akal pikiran, dan bahkan bisa membuat gila. Betapa sering terjadi seseorang yang sedang dimabuk cinta menghabiskan harta dan mengorbankan jiwa serta kehornatannya demi yang dicintainya. Bahkan ia rela mengorbankan agama dan dunianya.
     Cinta sanggup membuat tuan menjadi pelayan, dan penguasa menjadi budak. Anda lihat, banyak orang yang sudah terlanjur masuk dalam jerat cinta ingin keluar darinya. Akan tetapi, hal itu mustahil. Betapa banyak fitnah cinta yang menjebloskan orang-orang yang bersangkutan ke dalam Neraka Jahim, menjerumuskan mereka pada siksa yang sangat pedih, dan membuat nereka meneguk air nereka yang panas mendidih. Wallohu A'lam.

Sumber: www.mediamuslim.info

Memaknai Kelulusan Sekolah


Setiap tahun pasti ada kelulusan sekolah setelah menempuh belajar selama 3 tahun belajar dan berjuang.Menempuh beberapa ujian terutama ketika kelas XII banyak sekali ujian yang harus di tempuh ada UAS (Ujian Akhir Sekolah),Ujian praktek,dan yang paling mendebarkan adalah Ujian Nasilonal (UN) karena disinilah yang menjadi ujung tombak kelulusan sehingga membuat para siswa tegang dan melakukan berbagai cara supaya Lulus.Ada yang Les,Istighosah,Contekan dan lain sebagainya yang penting “Lulus” disinilah para siswa merasa terbebani khususnya mereka yang menganggap remeh dikelas X & XI secara otomatis bingung sehingga setelah menerima pengumuman terlihat “LULUS”  mereka merasa bebas, sebebas-bebasnya. Tenggelam dalam kesenangan seolah-olah berada digaris   finish.Sehingga mereka salah menyikapi kelulusan.

          Shobat muslim MANESA pasti sudah tahu donk apa yang dilakukan pelajar menengah khususnya Menengah Atas setelah mengetahui bahwa dirinya lulus,Youpz! Bener banget tuch “KONVOY” dengan melakukn aksi-aksi dijalan raya, membuat jalanan macet,Coret-coret seragam,coret-coret tembok sekolah dan lain sebagainya. Bahkan tak jarang siswa yang telah lulus tidak menghormati lagi gurunya karna dianggapnya mantan guru,padahal kita sebagai seorang muslim dalam islam diajarkan Apabila kita menerima kesenangan kita diwajibkan bersyukur.Tapi sepertinya sudah terbalik Islam yang memiliki konsep demikian tapi digunakan oleh orang Nonmuslim seperti di Korea Selatan setelah lulus apa yang mereka lakukan ? Coba  Shobat muslim MANESA tebak…. ya,Jauh dari dari perkiraan kita setelah mengetahui mereka “Lulus” mereka membersihkan telapak kaki kedua orang tuanya sebagai tanda terima kasih telah membiayainya dan memberikan kasih sayang selama 3 tahun , Subhanallah…..

       Sekarang pertanyaanya bagaimana sebaiknya kita menyikapi kelulusan sekolah ???
Sebaiknya sikap kita

·   Bersyukur kepada Allah karena telah menghendaki kita lulus dengan cara semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT melakukan apa yang diperintahnya dan menjauhi apa yang dilarangnya.
·    Berterimakasih kepada guru karena atas bimbingannya selama ini kita bisa lulus.
·    Berterimakasih kepada orang tua yang telah membiayai kita,memberi kita makan,sehingga kita sanggup belajar.
·    Menyumbangkan seragam yang sudah tidak digunakan dan masih layak pakai untuk BAKSOS.
Selalu mengingat guru dan tetap menghormatinya,dalam islam tidak ada istilah Mantan Guru. (CT)

Presiden Pertama Singapura Ternyata Orang Indonesia

       Presiden Indonesia berasal dari rakyat Indonesia, itu merupakan hal yang wajar. Namun rakyat Indonesia menjadi Presiden di negri lain, itu yang luar biasa. Ini memang benar adanya. Presiden pertama Singapura adalah Yusuf Bin Ishak. Ayahnya orang Minangkabau dan ibunya asal Langkat.(Sumut).
         Ia lahir di Perak, 12 Agustus 1910, sulung dari keluarga yang beranggautakan 9 orang. Meninggal di Singapura, 23 November 1970. Ia juga satu-satunya presiden Singapura hingga sekarang yang keturunan Melayu.
            Pada 3 Desember 1959 Yusuf Bin Ishak dilantik sebagai kepala negara (Yang di-Pertuan Negara) Singapura. Seiring dengan keluarnya Singapura dari Federasi Malaysia dan merdeka (pada 9 Agustus 1965) status beliau menjadi presiden negara kepulauan hingga 1970 ketika ia meninggal. Wajahnya pun diabadikan pada pecahan-pecahan uang kertasSingapura.
       Barangkali bila kini Yusuf Bin Ishak masih hidup dan masih menjabat, peristiwa yang paling menarik untuk diliput adalah saat ia berkunjung ke Indonesia atau saat peristiwa yang dihadiri oleh Yusuf Bin Ishak, Barack Obama dan Susilo Bambang Yudoyono. Perbincangan dengan menggunakan Bahasa Indonesia pun, menjadi bukan hal yang  mustahil!!

Ibnu Yunus (1009 M)

      Sebagai bentuk pengakuan dunia astronomi terhadap kiprahnya, namanya diabadikan pada sebuah kawah di permukaan bulan. Salah satu kawah di permukaan bulan ada yang dinamakan Ibn Yunus. Ia menghabiskan masa hidupnya selama 30 tahun dari 977-1003 M untuk memperhatikan benda-benda di angkasa. Dengan menggunakan astrolabe yang besar, hingga berdiameter 1,4 meter, Ibnu Yunus telah membuat lebih dari 10 ribu catatan mengenai Kedudukan matahari sepanjang tahun.

Puisi Muslimah

Jika diijinkan-Nya
Nyawa menetap di raga
ketika kebenaran mencapai singgasana
Aku adalah orang yang paling bahagia
Namun, jika dikehendakiNya
Hidup tak lagi ada
Ketika kemenangan meraya
Kutetap akan menjadi orang yang paling bahagia
karena aku kembali kepadaNya sebagai
wanita yang istimewa

By: Rany (XII-S3)